Kekerdilan (stunting) dapat menimpa anak-anak yang kekurangan gizi pada masa kehamilan dan masa-masa awal kehidupan anak, terutama zinc (seng) dan zat besi (Fe) (Dewi dan Nindya, 2017). Kekurangan zinc dapat mengganggu perkembangan otak. Sedangkan kekurangan zat besi dapat menurunkan kekebalan tubuh serta menghambat perkembangan kognitif dan motorik. Anak dengan stunting biasanya memiliki tinggi badan di bawah rerata tinggi badan anak seusianya dan memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah (Solahuddin, 2018). Upaya mengatasi permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi prioritas pemerintah. Menurut keterangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam artikel yang dimuat di kompas.com, pada 2019, kasus stunting di Indonesia masih pada angka 27,62% yang mana masih di atas rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yaitu sebesar 20%.
Salah satu upaya mengatasi stunting adalah dengan mengonsumsi beras dengan kandungan zinc lebih tinggi. Salah satu varietas padi yang memiliki kandungan zinc lebih tinggi adalah Inpari IR Nutri Zinc dengan kandungan Zn sebesar 34,51 ppm; 30% lebih tinggi dibanding varietas Ciherang yang kandungan zinc-nya 24,06 ppm (Suharna, 2019). Varietas yang dilepas tahun 2019 ini merupakan hasil pemuliaan yang dilakukan oleh Balitbangtan Kementan bekerja sama dengan IRRI dan Harvest Plus. Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc ideal dibudidayakan pada sawah irigasi dengan ketinggian lokasi 0-600 mdpl. Varietas ini memiliki umur kurang lebih 115 hari, dengan potensi produktivitas hingga 9,98 ton/ha. Varietas penghasil beras nutri zinc ini tahan terhadap WBC, Blas dan Tungro. Nasi yang dihasilkan dari berasnya pun bertekstur pulen (Anonim, 2019).
Produksi beras nutri zinc sudah banyak dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia. Di DIY, varietas Inpari IR Nutri Zinc dikembangkan oleh BPTP Yogyakarta di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Produktivitas padi nutri zinc di Kabupaten Kulon Progo sebesar 7,05 hingga 8 ton/ha menurut data aktual BPTP Yogyakarta tahun 2020. Adapun menurut data aktual Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Kulon Progo, pengadaan benih Inpari IR Nutri Zinc pada tahun 2021 sejumlah 550 kg dibagikan kepada 11 Kelompok Tani di Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan. Dengan adanya produksi jenis beras dengan kandungan zinc lebih tinggi tersebut diharapkan dapat mengurangi kasus stunting atau kekerdilan pada anak-anak Indonesia.
Penulis: Sayyida Ikrima, S.P. (Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY)
Daftar Pustaka
Anonim. 2019. Inpari IR Nutri Zinc. <http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/> diakses pada 1 Februari 2021.
Dewi dan Nindya. 2017. Hubungan tingkat kecukupan zat besi dan seng dengan kejadian stunting pada balita 6-23 bulan. Open Access Journal under CC BY – SA license.
Farisa, Fitria Chusna. 2020 Terawan: Angka Stunting di Indonesia Lebih Tinggi dari Ambang Batas WHO. <https://nasional.kompas.com/ > diakses pada 1 Februari 2021.
Solahuddin, Gazali. 2018. Zinc dan Zat Besi Tak Sama Tapi Sama-Sama Modal Dasar Kecerdasan Anak. <https://nakita.grid.id/> diakses pada 1 Februari 2021.
Suharna. 2019. Inpari IR Nutri Zinc Bermanfaat Untuk Kesehatan. <http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/> diakses pada 1 Februari 2021.