DPKP, DIY – Farmer Field Day (FFD) Gerakan Tanam Padi Tajarwo Super pada 20 Januari 2020 dilaksanakan di Kelompok Tani Sumber Rejeki, Dusun Tileng, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Adaptasi Teknologi Padi Tajarwo Super di DIY. Kegiatan Adaptasi Teknologi Spesifik Lokalita merupakan tindak lanjut dari hasil kegiatan penelitian teknologi yang bersumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY dan telah diujicobakan sebelumnya. Penelitian dan Penyuluhan merupakan komponen saling terkait yang berperan penting dalam mewujudkan peningkatan produktivitas komoditas pertanian dalam mendukung swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan. Tujuan kegiatan Adaptasi Teknologi Spesifik Lokasi adalah : (1) Mempercepat penyebaran teknologi spesifik lokalita yang telah direkomendasikan sesuai agroekosistem setempat, (2) Meyakinkan kepada petani pada kesesuaian paket teknologi usaha tani dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi agroekosistem setempat. Strategi pelaksanaan Adaptasi Teknologi Spesifik Lokalita dilaksanakan di 15 kelompok tani yang tersebar di 15 kecamatan di 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo dengan luas demplot masing-masing 1 Ha. Tahapan Kegiatan Adaptasi Teknologi Padi Spesifik Lokasi yaitu ; (1) Rembug Tani, (2) Kursus Tani, (3) Menyiapkan Bahan Pembelajaran Saprodi, (4) Melaksanakan Demplot 1 Ha, (5) Melakukan Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh, (6) Melaksanakan FFD di Lokasi Demplot.
Teknologi Jajar Legowo Super dicirikan oleh penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) yang memiliki potensi hasil tinggi dan didukung oleh penggunaan Biodekomposer saat Pengolahan Tanah, Pupuk Hayati sebagai Seed Treatment dan Pemupukan Berimbang, Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan Pestisida Nabati, percepatan tanam menggunakan Alsintan serta panen dengan Combine Harvester yang memperkecil kehilangan hasil. Pada Kegiatan Adaptasi Teknologi Padi Tajarwo Super yang dilaksanakan di DIY menggunakan komponen teknologi :
- Penggunaan Varietas Unggul Inpari 42/43 Green Super Rice (GSR).
- Pemberian pupuk hayati ”Agrimet” sebagai seed treatment yang dapat menghasilkan fitohormon (pemacu tumbuh tanaman), menambat nitrogen dan melarutkan fosfat yang sukar larut serta meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah.
- Penggunaan Biodekomposer “Bioagrodeco” sebagai perombak bahan organik dan penyedia hara tanaman. Biodekomposer mengandung mikroba perombak bahan organik untuk mempercepat proses dekomposisi sisa panen (Jerami) menekan biaya pemupukan KCl hingga 50-100%.
- Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1 dengan Jajar Legowo akan membuat seluruh tanaman padi mendapat “efek pinggir” sehingga akan menambah jumlah anakan.
- Pemupukan Berimbang sesuai dengan status unsur hara tanah dengan terlebih dahulu melakukan uji tanah dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
- Pengelolaan air lahan dengan metode basah kering/ Alternate Wetting and Drying (AWD) dengan mengatur air pada kondisi tergenang atau kering secara bergantian, dapat dengan memanfaatkan pipa AWD.
- Aplikasi Pestisia Nabati Bio Protektor, Pestisida nabati berbahan aktif senyawa eugenol, sitronelol, dan geraniol. Daya racunnya rendah sehingga aman bagi manusia dan hewan ternak, Menjaga kelestarian serangga berguna; serangga penyerbuk dan musuh alami hama, Sekaligus dapat berperan sebagai pupuk organik.
- Pengendalian OPT secara terpadu dengan melakukan pengamatan pertanaman secara rutin, memanfaatkan tanaman refugia, penggunaan feromon perangkap.
- Penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) seperti Hand Traktor, Transplanter, Power Treaser, Combine Harvester dll.
Selain di Kecamatan Girimulyo, Demplot Adaptasi Teknologi Padi Tajarwo Super ini masing-masing seluas 1 Ha juga dilaksanakan di Kalibawang, Lendah, Samigaluh, Kokap, Jetis, Pajangan, Pandak, Sewon, Sanden, Moyudan, Minggir, Gamping, Berbah, Ngaglik. Beberapa lokasi Demplot yang telah panen antara lain di Sewon dengan Provitas mencapai 10 Ton/Ha GKP. (And)