Bertempat di Halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (27/10) dilaksanakan Lumbung Mataraman Expo Tahun 2020. Acara ini digelar sebagai bentuk ekspose kegiatan Lumbung Mataraman yang sudah dilaksanakan di 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk pameran dan bazaar. Lumbung Mataraman sebagai ikon baru pertanian berbasis pemanfaatan pekarangan yang sedang dikembangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dana Keistimewaan Tahun Anggaran 2020 dengan filosofi "Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur".
Acara ini dilaksanakan secara virtual yang diikuti oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dihadiri secara langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas selaku Ketua Tim Penggerak PKK DIY; Kepala Dinas/Instansi terkait Lingkup Provinsi, Kabupaten dan Kota; Kepala Instansi Lingkup Pemerintah Pusat; Pimpinan Perguruan Tinggi; dan Pimpinan Organisasi Wanita. Lumbung Mataraman Expo 2020 ini diikuti oleh sebanyak 40 stand pameran yang terdiri dari Kelompok Binaan Lumbung Mataraman Kabupaten/Kota, Pasar Mitra Tani, Asosiasi Pasar Tani, Gerai Pangan Lokal, OKKPD DIY, Bulog Divre DIY, dan BPPOM DIY
Dalam sambutannya Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 2017 melalui dana keistimewaan melakukan inisiasi penyediaan pangan dan gizi melalui konsep Lumbung Mataraman, dengan harapan menjadi lumbung pangan hidup yang berbasis dari rumah tangga dan dalam pengembangannya diharapkan menjadi lumbung desa yang dapat mendukung ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Lumbung Mataraman selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu tahun 2017–2019 telah ditumbuhkan sejumlah 36 lokasi, yang tersebar di 4 Kabupaten dan Kota oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melalui dana keistimewaan.
Seiring dengan bangkitnya semangat Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tag line “Jogja Istimewa, Jogja Gumregah” meningkatkan kesadaran masyarakat akan kearifan lokal dalam sistem pertanian yang menggerakan lagi masyarakat untuk mengembangkan komoditas pertanian lokal seperti dalam serat chentini, yaitu pala kesampar, pala baruwah, pala gumanthung dan pala kependhem.
Lumbung Mataraman Expo Tahun 2020 dibuka oleh Gusti Kanjeng Ratu Hemas sekaligus dilakukan penyerahan secara simbolis pangan lokal masing-masing kabupaten/kota sebanyak 1.000 paket secara serentak di masing–masing Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota secara virtual untuk mempromosikan pentingnya konsumsi pangan lokal yg beranekaragam.
Di akhir rangkaian acara dilaksanakan talkshow dan dialog interaktif bersama dengan tema “Lumbung Mataraman Wujud Kedaulatan Pangan Sepanjang Zaman” dengan narasumber Dr. Y. Argo Twikromo, M.A (Dewan Kebudayaan DIY) dan T.O Suprapto (Joglo Tani) dengan moderator Ir. Asikin Chalifah. (admin)