Saat ini kebutuhan pangan bagi masyarakat di jaman modern tidak hanya dilihat dari segi tercukupinya kebutuhan pangan saja, tetapi sudah meningkat menjadi kebutuhan pangan yang sehat bagi masyarakat global, termasuk di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan hadir melalui program Budidaya Tanaman Sehat sebagai salah satu alternatif teknik budidaya padi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Budidaya Tanaman Sehat dilaksanakan dengan mengoptimalkan peran seluruh komponen agroekosistem seperti musuh alami dan mikroorganisme menguntungkan yang berasosiasi dengan tanaman sehingga kesehatan tanaman, tanah, dan lingkungan akan semakin meningkat. Hal tersebut diharapkan secara signifikan akan semakin mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia sintetis yang dapat mencemari lingkungan dan meninggalkan residu pada produk hasil pertanian. Teknik budidaya tanaman sehat juga selaras dengan prinsip pengendalian berbasis Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) yang menjadi kegiatan unggulan di Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Penerapan budidaya tanaman sehat diharapkan dapat diadopsi petani dalam skala yang luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan percontohan penerapan budidaya tanaman sehat dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Area) yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti pembenah tanah organik, pupuk hayati, dan pestisida biologi.
Salah satu kelompok tani penerima kegiatan Budidaya Tanaman Sehat yaitu Kelompok Tani Ngudi Makmur yang beralamat di Guwosari, Pajangan, Bantul. Kelompok tani penerima kegiatan mendapatkan paket bantuan berupa benih tanaman padi varietas inpari 42, pembenah tanah organik, pupuk hayati, dan pestisida biologi. Kegiatan dilaksanakan selama satu musim tanam yaitu sejak bulan Desember 2021 hingga Maret 2022. Sebelum tanam, terlebih dahulu dilakukan pertemuan sosialisai dan pra tanam dengan dukungan desa setempat. Pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari pendampingan oleh petugas POPT dan PPL setempat. Petugas memberikan pendampingan baik dalam pertemuan maupun kegiatan dilapangan. Kegiatan dilapangan diawali dengan perlakuan benih dengan pupuk hayati, apliaksi pembenah tanah sebelum tanam dan aplikasi pestisida biologi pada tanaman.
Selain kegiatan utama tersebut, kelompok juga secara swadaya melakukan gerakan tanam refugia dalam rangka konservasi musuh alami. Tanaman bunga yang ditanam antara lain bunga kertas, dan bunga kenikir yang benih mudah diperoleh oleh anggota kelompok tani. Saat dilakukan ubinan pertama bertepatan dengan acara wiwitan di desa Guwosari pada tanggal 17 Maret 2022 di peroleh hasil 6,6 hingga 7,4 kg jika dikonversikan setara dengan 11,2 ton/Ha. Hasil tersebut termasuk lebih baik dari musim tanam sebelumnya yang hanya berkisar 8 – 9 ton/Ha. Saat dilakukan ubinan juga mendapatkan kunjungan dari Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan pejabat terkait sehingga bisa dilakukan diskusi dengan kelompok tani. Berdasarkan hasil diskusi, petani sangat merasa terbantu dengan sarana yang diberikan dan memberikan kemanfaatan dalam mendukung peningkatan hasil panen. Harapannya program - program serupa dapat dilaksanakan guna mendukung pertanian yang sehat dan ramah lingkungan.
Disusun oleh: Fitha Septi Haryati, SP (POPT Ahli Muda)