Logam berat adalah logam yang memiliki berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Pada dasarnya logam berat ini mencemari tanah, air, dan udara. Logam berat yang menumpuk dalam tubuh merupakan salah satu penyebab penyakit degenaratif terutama kanker.Adapun beberapa logam berat yg beracun dalam tubuh manusia antara lain arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg).
Arsen (As) atau arsenik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Arsen inorganik bisa mengakibatkan gangguan kesehatan kronis, terutama kanker, merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Kadmium (Cd) merupakan logam yang digunakan sebagai pelapis karena sifatnya yang tidak korosif. Senyawa kadmium digunakan sebagai pigmen merah, oranye dan kuning, untuk mewarnai kaca dan untuk menstabilkan plastik. Kadmium juga merupakan bahan pembuat baterai. Logam ini bersifat toksik
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
Tembaga (Cu) juga merupakan logam berat yang berbahaya. Komoditas sayuran rentan terhadap kontaminasi logam berat tembaga (Cu). Cemaran tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot dengan pestisida secara berlebihan. Penyemprotan pestisida banyak dilakukan untuk membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur dan buah. Selain itu, garam Cu juga digunakan sebagai bahan dari larutan “bordeaux” yang mengandung 1-3% CuSO4 untuk membasmi jamur pada sayur dan tanaman buah. Senyawa CuSO4 juga sering digunakan untuk membasmi siput sebagai inang dari parasit, cacing dan untuk mengobati penyakit pada kuku domba
Timbal (Pb) merupakan logam berat yang cukup banyak ditemukan dalam produk pertanian karena salah satu sumber pencermannya adalah asap kendaraan bermotor.
Logam berat yang masuk dalam tanah, residunya akan tersimpan dalam biji, daun, bunga, dan buah tanaman sehingga sangat berbahaya jika lahan pertanian tercemar oleh logam berat.
Pencemaran logam berat biasanya terjadi karena adanya penggunhaan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan input pertanian lain berbahan kimia sintetis. Untuk menanggulanginya diperlukan perbaikan penerapan pertanian secara bertahap mengurangi penggunaan bahan kimia demi pertanian yang berkelanjutan.
Pada setiap produk pertanian terdapat batas residu yang diperbolehkan berdasarkan SNI 7387 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. Akan tetapi tetap diperlukan penanggulangan jika terjadi indikasi cemaran logam berat pada lahan pertanian. Mengingat pangan adalah kebutuhan pokok sehari-hari yang mana bisa terjadi penumpukan logam berat dalam tubuh selama bertahun-tahun meski masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu)
Penanggulangan bisa dilakukan dengan penerapan GAP (Good Agriculture Practices) dan konversi lahan menuju organik. Pengendalian penggunaan bahan kimia sintetis sangatlah penting.dengan begitu budidaya pertanian bisa kembali menggunakan potensi yang dimiliki petani seperti penggunaan pupuk kandang dan pengendalian OPT menggunakan pestisida hayati dan predator alami.
Penulis: Ratriani Puspita Hastuti, STP. PMHP Ahli Pertama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY