DPKP DIY. Judul tersebut merupakan kalimat yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A. saat memberikan pengarahan dan sekaligus membuka Acara FGD Pentahelix Food Waste Management yang diselenggarakan di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta pada Senin (5/9).
Pada kesempatan tersebut Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A mengatakan berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh The Economic Inteligent Unit pada tahun 2017 Indonesia merupakan negara ke 2 penghasil sampah makanan terbanyak di dunia, per individu tercatat menghasilkan 300 kg/kapita/tahun. Jika angka ini bila diefisiensikan mampu menghidupi sebanyak 28 juta/11% dari total penduduk Indonesia. Sehingga penanganan food waste dan food waste sangat penting untuk dilakukan.
“Berdasarkan pada kajian food waste dan food loss yang dilakukan oleh Kementerian Bappenas RI tahun 2020 bahwa timbunan food waste dan food loss di Indonesia menyebabkan kerugian ekonomi secara nasional sebesar 213 – 551 Trilyun per tahun atau 4 – 5 % PDB Indonesia per tahun. Di sektor lingkungan pada periode 20 tahun terakhir dari tahun 2000 – 2019 timbunan food waste dan food loss di Indonesia mencapai 23 – 48 juta ton per tahun. Sedangkan pada waktu yang sama tersebut, timbunan food waste dan food loss di Indonesia menghasilkan gas emisi rumah kaca sebesar 1.703 Megaton atau setara dengan 7,29 % rata-rata gas rumah kaca di Indonesia per tahun. Pada tahun 2020 hal yang ditimbulkan dari food waste dan food loss selama 20 tahun (2000 – 2019) adalah 115-184 kg/kapita/tahun atau setara dengan 125 juta orang untuk konsumsi dan pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting”,lanjut Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A.
Lebih lanjut Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A menyampaikan bahwa dalam pembangunan daerah maupun nasional, SDM menjadi modal utama. SDM yang sehat, cerdas, produktif yang diharapkan ke depan, artinya generasi milenial kita harusnya dapat mewujudkan harapan itu yang tentunya sangat dipengaruhi oleh asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Pemerintah DIY melalui dana keistimewaan tahun 2022 melakukan kajian tentang food loss dan food waste dengan harapan agar didapatkan data estimasi timbulnya food loss dan food waste serta estimasi dampak gas rumah kaca. Harapan dari hasil kajian tersebut adalah dapat menjadi rekomendasi kebijakan penanganan pengolahan food loss dan food waste pada jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Sebelum berakhirnya pertemuan diselenggarakan pula diskusi dengan narasumber Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc., Director of Food and Beverage Hyatt Regency Yogyakarta I Wayan Durma, dan CEO Foodbank of Indonesia Hendro Utomo.
Diharapkan dengan adanya pertemuan ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat dalam pengolahan dan penanganan food loss dan food waste. Sehingga dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat potensi semakin meningkatnya makanan yang terbuang atau tidak termanfaatkan dapat ditekan seminimal mungkin. Minimal kita mulai dari piring kita sendiri, dan merubah kebiasaan dari diri kita yang dapat menimbulkan food loss dan food waste. (admin)