Prakiraan serangan hama dan penyakit merupakan kegiatan memprediksi luas serangan, kemungkinan penyebaran serta akibat yang akan ditimbulkan. Prakiraan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang luas serangan serta penyebaran hama dan penyakit pada ruang dan waktu yang akan datang. Kegiatan prakiraan serangan ini diperlukan, karena adanya perbedaan antara keadaan dan waktu serangan sehingga dibutuhkan suatu kebijakan baru. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran prakiraan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan diperkirakan akan terjadinya suatu peristiwa serangan hama dan penyakit sehingga dapat di persiapkan tindakan-tindakan yang diperlukan atau antisipasi, meningkatkan produktivitas tanaman serta menjaga kelestarian lingkungan. Dimana upaya-upaya tersebut dapat memperkecil resiko dalam usahatani secara efektif dan efisien. Prakiraan serangan hama dan penyakit ini memprediksi serangan pada masa yang akan datang yang merupakan komponen penting dalam strategi pengelolaan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang berfungsi sebagai peringatan dini terhadap serangan OPT tersebut.
Manfaat dari suatu prakiraan adalah rekomendasi dalam pengambilan keputusan yang didasarkan oleh pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Oleh karena pengambilan keputusan merupakan masalah yang harus dihadapi maka prakiraan juga merupakan masalah yang harus dihadapi. Prakiraan serangan OPT ini dianalisis berdasarkan angka luas serangan yang terjadi pada musim sebelumnya dengan menggunakan model peramalan spesifik lokasi pengembangan dari metodologi peramalan OPT yang dikembangkan oleh Balai Besar BPOPT Jatisari Jawa Barat. Rekomendasi hasil prakiraan serangan ini, ditindaklanjui oleh instansi terkait di tingkat kabupaten/kota dengan melakukan upaya untuk mencegah/mengendalikan peningkatan populasi dan serangan OPT, sehingga kerugian yang lebih besar dapat dihindari.
Berikut hasil analisis prakiraan serangan hama dan penyakit utama pada tanaman padi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Musim Hujan (MH) Oktober 2021 s/d Maret 2022 seperti yang tertera di dalam tabel berikut ini.
Tabel Prakiraan serangan OPT Utama Tanaman Padi di Musim Hujan
Dari tabel diatas terlihat bahwa, di daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan pada musim hujan Oktober 2021 hingga Maret 2022 akan terjadi serangan Penggerek Batang Padi seluas 1.401 ha, Tikus 496 ha, WBC 85 ha, Tungro 9 ha dan BLB 1.029 ha. Dengan adanya prakiraan serangan OPT Utama pada tanaman padi di DIY ini, diharapkan dilakukan antisipasi di tingkat lapang dan instansi terkait. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menekan perkembangan serangan OPT tersebut agar tidak terjadi seperti yang diramalkan atau diprediksi adalah pengamatan rutin, pengelolaan agroekosistem yang baik, pengendalian secara pre-emtip dan responsif, gerakan pengendalian dilakukan secara serempak, penggunaan bahan pengendali ramah lingkungan, dan penggunaan pengendali OPT kimia sintetik dilakukan sebagai alternative terakhir. Ramalan atau prakiraan serangan ini, merupakan early warning system dalam menyusun strategi pengendalian yang cepat dan tepat.
Penyusun: DAA. Pertiwi, POPT Ahli Madya UPTD BPTP