Kacang tanah merupakan tanaman yang banyak ditanam di Indonesia, karena kondisi tanah dan suhunya yang mendukung. Kacang tanah juga dapat ditanam sebagai tanaman tumpang sari sehingga bisa menghemat biaya dan bisa memaksimalkan kondisi lahan, dengan memberikan hasil yang optimal.
tahapan budidaya kacang tanah yang baik adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan lahan yang sudah dibajak, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 80 cm, tinggi 20-30 cm, diantara bedengan dibuat parit
2. Menyiapkan benih kacang tanah (Jika akan digunakan sebagai benih, maka benih sumber yang digunaan harus jelas/berlabel)
3. Menanam dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih per lubang, kemudian lubang ditutup tanah.
4. Memupuk tanaman menggunakan pupuk NPK, dan dilakukan 1 hari sebelum tanam atau bersamaan pada saat tanam.
5. Pengairan dilakukan pada saat fase pertumbuhan, perkecambahan, dan fase pengisian polong, tetapi tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang.
6. Menyulam dan menyiangi dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh.
7. Mengendalikan hama dan penyakit
8. Panen dilakukan jika daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu panen disesuaikan jenis/varietas yang ditanam
9. Brangkasan kacang tanah dipotong kurang lebih 10 cm kemudian dibersihkan
10. Memipil kacang tanah menggunakan tangan
11. Pengeringan dilakukan diatas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering
12. menyimpan kacang tanah dalam bentuk polong, kemudian dimasukkan dalam karung goni.
Adapun untuk produksi benih kacang tanah bersertifikat mengikuti peraturan terbaru yaitu Kepmentan No. 620/HK.140/C/04/2020 tanggal 7 April 2020, tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi Benih Tanaman. Bahwa sertifikasi benih kacang tanah dapat dilakukan melalui prosedur sertifikasi benih baku, sertifikasi benih melalui pemurnian varietas, dan sertifikasi benih varietas lokal. Untuk memproduksi benih kacang tanah bersertifikat harus melalui serangkai-an pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas benih tanaman (PBT) dari UPTD BPPPMBTP DIY (Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian) mulai dari pemeriksaan pendahuluan sd pemeriksaan menjelang panen. Jika memenuhi persyaratan teknis minimal dilapangan,pada saat menjelang panen, maka dilanjutkan dengan proses pengambilan contoh benih oleh pengawas benih tanaman yang dilakukan setelah panen/prosesing benih dan benih tersebut siap diambil contoh benihnya untuk dilakukan pengujian di laboratorium, dan jika lulus pengujian di laboratorium maka akan memperoleh sertifikat benih bina, dan akan mendapatkan label benih
prosedur pengajuan sertifikasi benih adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan permohonan sertifikasi benih
2. Pemeriksaan kebenaran benih sumber, lapangan dan pertanaman, isolasi tanaman dan alat panen.
3. Pengambilan contoh dan pengujian mutu benih di laboratorium
4. Penerbitan sertifikat benih tanaman pangan
5. Pelabelan
Berikut adalah contoh label benih kacang tanah dengan label benih warna ungu, kelas benih “Benih Pokok”
Adapun data yang tercantum di label benih meliputi:
1. Dari pengamatan lapangan fase menjelang panen diperoleh data benih varietas lain. Persyaratan teknis minimal benih varietas lain untuk benih kacang tanah adalah sebagai beriut :
Parameter pemerisaan |
Kelas Benih |
|||
BS |
BD |
BP/BP1 |
BR/BR1/BR2 |
|
Benih campuran varietas lain dan tipe simpang (maksimal)/ |
0,0 |
0,2 |
0,5 |
1,0 |
Isolasi watu (minimal)/ hari |
5 |
5 |
5 |
5 |
Isolasi jara (minimal)/ meter |
1 |
1 |
1 |
1 |
Sumber : Kepmentan 620/HK.140/C/04/2020
2. Dari pengujian di laboratorium diperoleh data, kadar air, benih murni, daya berkecambah,kotoran benih, benih tanaman lain dan biji gulma. Adapun persyaratan tenis minimal di laboratorium untuk benih kacang tanah adalah :
Kriteria |
|
|
Kelas Benih |
||
Satuan |
BS |
BD |
BP/BP1 |
BR/BR1/BR2 |
|
Kadar Air (maksimal) |
% |
11,0 |
11,0 |
11,0 |
11,0 |
Benih murni (minimal) |
% |
99,0 |
98,0 |
98,0 |
97,0 |
Kotoran benih (maksimal) |
% |
1,0 |
2,0 |
2,0 |
3,0 |
Benih tanaman lain / biji gulma (maksimal) |
% |
0,0 |
0,0 |
0,2 |
0,2 |
Daya Berkecambah(minimal) |
% |
80 |
80 |
75 |
70 |
Sumber : Kepmentan 620/HK.140/C/04/2020
Pengujian daya berkecambah benih kacang tanah di laboratorium UPTD BP3MBTP DIY menggunaan media kertas CD Bolqi/CD TA dengan metode antar kertas (BP)/digulung. Hal ini sudah sesuai dengan yang tercantum di dalam ISTA 2018, yaitu media pengujian daya berkecambah benih kacang tanah bisa menggunakan pasir ataupun dengan media kertas (hasil daya berkecambah yang diperoleh tidak berbeda nyata antara penggunaan media kertas dengan media pasir). Metode kadar air yang digunakan adalah metode oven yang akan memberian hasil yang lebih akurat, sedangkan kemurnian benih yang dilakukan merupakan kemurnian fisik benih, yang dilakukan dengan memisahan antara benih murni,kotoran benih,benih tanaman lain dan biji gulma.
Beberapa dokumentasi pengujian daya berkecambah benih kacang tanah di laboratorium
DEMIKIAN SEKILAS TENTANG PRODUKSI BENIH KACANG TANAH..
Ayo…semangat memprodusi benih kacang tanah, supaya ketersediaan benih sumber kacang tanah di DIY bisa lebih meningkat lagi…
SEMOGA BERMANFAAT….
Ditulis Oleh: Oleh : Bernadin Indah M,S.TP-PBT Madya
Sumber Gambar: Radar Kediri, dan www.APKPure.com