Kamis (10/3) dilaksanakan Sosialisasi Pola Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Organik menjadi Eco Enzyme dalam rangka Penanganan Food Waste. Hadir sebagai narasumber Dr. Agus Wijanarka, S.Si.T, M.Kes (Penyusunan Menu B2SA sebagai Pedoman Pengurangan Food Waste) dan Dr. Lusia Anggraini, M.P.H (Pengelolaan Sampah Organik menjadi Eco Enzyme), dengan peserta Ibu-Ibu Perwakilan Dharma Wanita Persatuan Provinsi DIY.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY (Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A). Dalam sambutannya, beliau menyampaikan arti penting menghargai pangan sangat menentukan tingkat pemborosan pangan atau food waste. Food waste/pemborosan pangan atau sampah makanan merujuk kepada makanan siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang yang terbuang begitu saja. Sampah makanan menjadi penyumbang terbesar sampah di Indonesia. Berdasarkan data pengolahan sampah pada tahun 2017-2018 dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di beberapa regional seperti Jawa, sampah makanan mendominasi komposisi keseluruhan jenis sampah sebesar 46,75%.
Berdasarkan penelitian yang diadakan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) pada tahun 2017, Indonesia merupakan negara kedua penghasil sampah makanan terbanyak di dunia, yaitu sekitar 300 kg tiap individu. Keadaan ini cukup miris apabila dibandingkan dengan tingkat kelaparan di Indonesia yang masih dalam kategori serius. Nyatanya, jumlah tersebut mampu menghidupi 28 juta atau 11% penduduk di Indonesia.
Di akhir sambutannya, Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A menyampaikan amanah menghargai pangan dengan ajakan “Mari Kurangi Boros Pangan Mulai dari Piring Kita!” (admin)