Yogyakarta (11/09/2020) jogjaprov.go.id – DIY berkesempatan menjadi tuan rumah pada pembukaan Kejurnas Pacuan Kuda Piala Presiden. Pertandingan di DIY ini akan berlangsung selama dua seri, yaitu seri pertama mulai 5 Oktober dan seri kedua pada awal November mendatang.
Terkait dengan hal tersebut, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pusat melakukan audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (11/09) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kedatangan Pordasi pusat tersebut juga didampingi oleh Ketua Pordasi DIY, KPH Yudanegara dan Kepala Dinas Kominfo DIY, Ir. Ronny Primanto Hari, M.T.
Menanggapi hal tersebut, Sri Sultan menyatakan tidak keberatan dan mempersilahkan penyelengaran untuk menggelar acara. Namun yang perlu diingat, Sri Sultan menekankan agar event tersebut benar-benar dijaga dan dikawal agar tidak menimbulkan klaster baru Covid – 19. “Soal Pacuan Kuda Piala Presiden ini kalau saya silahkan saja nggak ada masalah. Yang penting diatur saja protokol kesehahataannya,” ujar Sri Sultan.
Ketua PP Pordasi, Triwatty Marciano, mengungkapkan, sesuai arahan Gubernur DIY, pertandingan akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Pihaknya bahkan sudah bekerja sama dengan BNPB untuk memfasilitasi swab kepada pihak yang terkait dengan Kejurnas, baik peserta, panitia, maupun penduduk sekitar yang berpartisipasi menyewakan kandang kuda dan lain sebagainya. Total ada 500 fasilitas swab gratis untuk event tersebut.
Pertandingan menurut Triwatty akan dilaksanakan di Arena Pacuan Kuda Stadion Sultan Agung, Bantul. Peserta pada pertandingan tersebut sebanyak 119 peserta dari seluruh Indonesia. Pertandingan pada seri akan digelar 2 kali, yaitu babak penyisihan tanggal 5 Oktober 2020, dan babak final pada 19 Oktober. Pertandingan hanya akan digelar selama setengah hari saja, dari pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB.
“Peserta memang kita batasi karena situasi dan kondisi saat ini. Namun jumlah peserta segitu sudah sangat memuaskan. Kita tidak mengharapkan penumpukan peserta, makanya kita batasi,” ungkap Triwatty.
Triwatty berharap melalui Kejurnas ini akan mampu melahirkan joki-joki dan kuda-kuda baru yang berprestasi. “Piala Presiden Indonesia harus dilestarikan, harus dilanjutkan oleh kita. Alhamdulillah meskipun terlambat dilaksanaka karena pandemi, namun masih bisa kita selenggarakan. Nanti 2021 kita akan perbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pelaksanaan pada tahun ini,” ujarnya.
Ketua Pordasi DIY, KPH Yudanegara mengungkapkan, ada 23 kuda DIY yang akan ikut dalam pertandingan tersebut. Dari yang biasanya ada 11 pertandingan, saat ini hanya akan ada 8 pertandingan. KPH Yudanegara menjelaskan, biasanya, seri 1 dan seri 2 tidak di gelar di satu tempat atau di satu provinsi saja.
Maka dari itu, pihaknya bersyukur jika kedua seri perlombaan bisa digelar di DIY. Nantinya untuk mengantisipasi membludaknya penonoton, pertandingan akan digelar pada hari Senin, sehingga tidak bersamaan dengan libur weekend.
Selain itu, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kominfo DIY untuk bisa memfasilitasi streaming melalui kanal youtube dan media lain untuk menyiarkan secara langsung jalannya pertandingan. Hal ini diharapkan juga mampu menjadi pelopor untuk cabang olahraga lain bisa melakukan hal serupa untuk mengantisipasi membludaknya penonton.
KPH Yudanegara berharap, pada pertandingan kali ini DIY akan tetap memegang Piala Presiden. Menurutnya, ini adalah moment yang sangta tepat untuk bisa mempertahankan piala Presiden tersebut. “Kita simpel aja, Piala Presiden sudah ada di Jogja, jangan kembali ke daerah lain. Makanya saya kasih semangat pada kawan-kawan, kita tuan rumah juga jadi harus bisa. Harapan kita Piala Presiden saat ini sudah mantep ada di Jogja, jangan berpindah,” tutupnya. (uk)
Sumber: Humas PEMDA DIY