DPKP-DIY. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si bersama dengan Bupati Bantul Suharsono melakukan panen bawang merah ramah lingkungan di Dusun Nawungan, Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada Jumat (3/7).
Panen bawang merah tersebut menghasilkan umbi yang cukup besar dengan warna umbi yang mengkilat.
Ketua Kelompok Tani Lestari Mulyo Nawungan, Juwari, dalam laporannya mengarakan bahwa total luas lahan pertanian di Nawungan ada sekitar 350 hektar. Pada musim tanam ini, 95 hektar di antaranya ditanami bawang merah. Masa tanam diatur serentak, sehingga panennya hampir bersamaan. Setiap luas lahan satu hektar, mampu menghasilkan 12 ton bawang merah. Jika ada 95 hektar, maka estimasi produksi bawang merah yang dihasilkan dari lahan pertanian Nawungan mencapai 1.140 ton.Saat ini harga jual berkisar di angka 25 - 30 ribu perkilogram. engan harga tersebut, dikatakan Juwari, petani nawungan sudah untung."Karena BEP (Break Even Point) kita cuma Rp 9.700 perkilo," ucap dia. Juwari mengatakan, bawang merah yang dihasilkan dari lahan pertanian Nawungan memiliki banyak kelebihan. Hal itu, karena pertanian Nawungan saat ini sudah menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan. Tidak lagi menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Meskipun tidak semuanya, karena masih ada juga yang menggunakan bahan kimia, namun jumlahnya sangat sedikit dan terus menurun. Pipuk kimia dan pestisida perlahan mulai diganti dengan bahan-bahan alami. Seperti tetes tebu, rendaman serabut kelapa, pupuk kandang hingga kotoran kelelawar, sapi maupun kambing. Dengan bahan-bahan alami tersebut, umbi bawang merah yang dihasilkan di Nawungan memiliki banyak keunggulan. "Ukurannya lebih besar. Warnanya merah, cerah, dan mengkilat. Umbinya juga lebih keras," ujar dia.
Bupati Bantul dan Kepala Dinas PKP DIY dalam panen ini juga didampingi oleh Ditjen Holtikultura Kementan RI, Komisi B DPRD Bantul, Kepala BPD DIY dan segenap jajaran TNI-Polri serta para petani setempat. (Admin)