Yogyakarta (25/11/2020) jogjaprov.go.id – Program Jogja Plan DIY mendapatkan penghargaan kategori Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2020 dan Jogja Belajar Class pada kategori Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020. Penghargaan diserahkan langsung oleh MenpanRB Tjahjo Kumolo, Rabu (25/11) di Gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Penghargaan yang berasal dari Kemenpan RB tersebut diserahkan pada acara Penyerahan Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik 2020. Acara yang berlangsung di Jakarta tersebut dibuka secara virtual oleh Wapres RI, Ma’ruf Amin. Anugerah ini diberikan sebagai pengakuan prestasi DIY terhadap masyarakat melalui dua inovasi tersebut.
Pada hari yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta mengungkapkan, kedua program ini telah meleati proses yang tidak sebentar. Dirintis sejak 2010 hingga sekarang, program-program ini telah melewati proses penyempurnaan yang tidak mudah.
Inovasi ini, menurut Sri Sultan, adalah sebuah tantangan bagi daerah untuk menyajikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat. Kemudahan, efektivitas, dan efisiensi menjadi yang utama dalam memberikan pelayanan publik. “Kalau saya dengan dua hal itu kita tidak bisa mundur lagi, harus terus maju. Berarti program-program ini harus terus berproses. Kita tidak bisa mundur lagi karena memang dengan teknologi kita bisa memberika kemudahan untuk masyarakat,” ungkap Sri Sultan.
Lebih lanjut Sri Sultan mendorong tiap-tiap OPD untuk bisa memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat. Namun yang perlu diingat, jika inovasi yang lahir ingin benar-benar memudahkan masyarakat, semua OPD harus bisa saling berintegrasi, tidak bisa berdiri sendiri. Tanpa kerjasama yang baik antar OPD, tidak mungkin Jogja Plan dan Jogja Belajar Class bisa mendapatkan posisi yang mneginspirasi daerah lain seperti saat ini.
“Bagaimana OPD-OPD bisa saling bekerjasama membangun jaringan, itu adalah kuncinya. Apabila pengertian membuat inovasi itu harus individual per OPD tanpa ada kerjasama dengan yang lain, ya susah. Harus saling bekerjasama dan mendukung,” tutur Sri Sultan.
Sementara itu, Kepala Bappeda DIY, Drs. Beny Suharsono, M.Si yang mewakili penerimaan penghargaan Jogja Plan di Jakarta mengungkapkan, program ini ini terbukti sangat membantu pemerintah daerah dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah dan memiliki transparansi dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran.
“Sistem ini terus kita kembangkan setiap tahunnya. Meskipun sudah outstanding kita terus kembangkan karena kebutuhan-kebutuhan masyarakat tidak berhenti. Karena tujuannya bukan untuk penghagaan, tapi untuk kemudahan pelayanan publik,” jelas Beny.
Beny juga menambahkan, saat ini sudah banyak daerah yang mengadopsi Jogja Plan ini untuk diterapkan di daerahnya masing-masing. Banyak yang sudah mengaplikasikan dan saat ini masih banyak pula yang masih dalam proses belajar.
Kadisdikpora DIY, Didik Wardaya, SE., M.Pd., MM., yang mewakili DIY pada penerimaan penghargaan Jogja Belajar Class mengungkapkan, akan terus berupaya untuk meningkatkan inovasi ini. Dengan begitu, kemudahan dalam Kegiatan Belajar Mengajar akan meningkat. Dirinya berharap, misi mencerdaskan DIY hingga ke pelosok DIY akan lebih mudah terwujud. (uk)
Sumber: Humas Pemda DIY