DPKP DIY. Lahan kedelai di Kelompok Tani Margo Mulyo, Bendungan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman pada Selasa (27/9) yang sudah siap panen secara simbolis dipanen oleh Bupati Sleman dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Kedelai yang dipanen ini merupakan kedelai varietas Anjasmoro.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menyampaikan komitmennya untuk menjaga lahan pertanian, pangan berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Sleman seluas 18.482 ha karena di Sleman telah menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Saya mengharapkan kelompok tani Margo Mulyo melaksanakan diversifikasi olahan kedelai sebagai produk oleh-oleh untuk mendukung pariwisata di sekitar Prambanan”, kata Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo.
Disamping itu Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo memberikan apresiasi kepada Lurah Kelurahan Sumberharjo atas kegiatan pembiayaan modal petani melalui LKA di Kelurahan Sumberharjo.
Pada kesempatan yang sama Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A., selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY menyampaikan bahwa atas perintah Presiden RI tentang pengembangan kedelai, kita perlu “ekstraordinary” dengan melaksanakan penambahan luas tanam kedelai. Tahun ini di Kapanewon Prambanan mencapai tambah tanam seluas 50 Ha.
“Usulan Tahun Anggaran 2023, Kabupaten Sleman akan mentargetkan usulan luas tanam kedelai menjadi seluas 200 ha. Kelompok tani ini juga mendapatkan pengawalan dari UPTD BPTP dalam peningkatan produksi kedelai melalui kegiatan PPHT (Penerapan Pengendalian Hama Terpadu)”, lanjut Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A.
Acara panen ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Panewu Prambanan, Lurah Sumberharjo, Kepala UPT BP4 Wil VIII Prambanan beserta PPL dan POPT, anggota Kelompok Tani dan KWT di Kapanewon Prambanan.
Kedelai Varietas Asjasmoro
Berdasarkan informasi dari https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/ bahwa kedelai varietas Anjasmoro merupakan salah satu varietas kedelai yang diminati oleh para petani. Varietas Anjasmoro mempunyai kualitas fisik setara dengan kedelai impor, ciri ciri varietas Anjasmoro yaitu memiliki ukuran biji besar kisaran 14.8–15.3 gram per 100 biji dengan daya hasil cukup tinggi kisaran 2.03–2.25 ton/ha.
Untuk penanaman kedelai varietas Anjasmoro tidak memerlukan lahan dan media tanam khusus karena sudah didesain sesuai dengan semua lahan yang ada di Indonesia. Lama waktu yang dibutuhkan memanen kedelai tersebut sekitar 82 – 92 hari atau kurang lebih 3 bulan. Jauh lebih cepat dibandingkan kedelai impor yang membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.
Keunggulan kedelai Anjasmoro ini lebih toleran dengan kondisi tanah jenuh air, tidak mudah rebah, polongnya banyak dan tidak mudah pecah, serta bijinya besar. Jika varietas ini dibuat tempe, rasanya terasa lebih gurih, serta mempunyai kandungan protein tinggi yaitu 41.8-42.1%.