DPKP DIY. Sabtu (10/4) dilakukan panen padi varietas IR Nutri Zinc Di Lokasi Cetak sawah baru Padukuhan Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo yang merupakan lahan padi milik dari Kelompoktani Bina Mandiri seluas 8 Hektar. Panen padi ini secara simbolis oleh Komisi IV DPR RI dengan ketua rombongan RI G. Budisatrio Djiwandono, serta Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Suwandi, M.Si, Direktur Utama Bulog, Direktur PT. Pupuk Indonesia Holding Company, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A., dan segenap jajaran Muspika tingkat Kabupaten dan Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.
Padi varietas IR Nutri Zinc ini merupakan varietas padi yang memiliki kandungan zinc yang lebih banyak dari varietas padi biasa. Menurut Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Suwandi, M.Si kandungan zink pada varietas padi IR Nutri Zinc adalah 34,4 ppm, sehingga padi ini baik dikonsumsi untuk ibu hamil dan menyusui untuk mencegah stunting.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G. Budisatrio Djiwandono mengatakan mengapresiasi dengan program penanaman padi varietas Inpari IR Nutri Zinc di lahan cetak sawah baru di Kabupaten Kulon Progo. Diharapkan program-program serupa dapat dilakukan di wilayah lain di Indonesia.
Tahun 2020 padi varietas Inpari IR Nutrizink telah dibudidayakan seluas 200 hektar di Kabupaten Kulon Progo dan sudah dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Kulon Progo. Menurut Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo tahun 2021 padi varietas Inpari IR Nutri Zinc direncanakan akan dibudidayakan di Kabupaten Kulon Progo seluas 600 Hektar.
“Sektor pertanian di Kabupaten Kulon Progo masih menjadi sektor andalan dalam proses pembangunan bangsa. Sumbangan PDRB sektor pertanian di tahun 2020 mencapai 14,56 persen dan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani,”.kata Drs. H. Sutedjo.
“Masa pandemi sekarang ini, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang positif 0,65 %, hal ini menunjukkan sektor pertanian merupakan sektor yang bisa bertahan di masa pandemic COVID-19 dibandingkan dengan sektor yang lain yang mengalami penurunan,” lanjut Drs. H. Sutedjo.
Lebih lanjut Drs. H. Sutedjo mengatakan bahwa setiap tahun Kabupaten Kulon Progo selalu surplus beras dengan angka rata-rata 41.000 ton/tahun. Tahun 2020 luas panen padi di Kabupaten Kulon Progo 19.038 Hektar dengan hasil produksi padi mencapai 126.003 ton gabah atau setara dengan 79.457 ton beras.
Cetak sawah baru merupakan program unggulan di Kabupaten Kulon Progo, selain dalam rangka meningkatkan produksi juga sekaligus untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi menjadi lahan non sawah.
“Sampai dengan tahun 2020 telah berhasil mencetak sawah baru seluas 205 Hektar selama 3 tahun,”tutup Drs. H. Sutedjo.
Pada kesempatan ini juga diserahkan bantuan sektor pertanian berupa sarana dan prasarana pertanian kepada kelompoktani yang berada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. (admin)