DPKP DIY. Rabu (18/8), dilakukan Monitoring dan Evaluasi Sekolah Lapang Penerapan Good Agricultural Practices (SL-GAP) Tembakau oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul beserta jajaran, ke 2 lokasi Kelompok Tani, yaitu:
1. Kelompok Tani "Ngudi Mulyo", Gobeh, Bendung, Semin, Gunungkidul
2. Kelompok Tani "Karya Tani", Dringo, Bendung, Semin, Gunungkidul
Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui proses pembelajaran dan pelatihan SL-GAP Tembakau yang sudah dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Adapun output capaian akhir yaitu demplot budidaya tanaman tembakau seluas 2.000 m² yang sudah menerapkan budidaya sesuai GAP mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan sampai dengan penanganan pasca panen.
Berdasarkan hasil monitoring, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A didampingi Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Gunungkidul mengatakan kondisi tanaman tembakau cukup baik, dilihat dari kualitas daun tembakau, karena inovasi penggunaan pupuk Fertile, ZA, SP-36 dan KNO3 serta pengamatan dan pengendalian OPT yang dilakukan sebagai salah satu materi dalam pembelajaran SL GAP tembakau.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto menambahkan bahwa Kabupaten Gunungkidul mendapatkan alokasi APBD dari Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Industri Hasil Tembakau (DBH-CHT) melalui Kegiatan Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tahun Anggaran 2021 dalam bentuk SL- GAP Tembakau dan bantuan hibah yang terdiri dari: Pupuk Organik, Pupuk ZA, SP-36, KNO3, Fertile, Ridomil, Dusban 200 EC serta fasilitasi untuk pembibitan.
Diharapkan dari kegiatan SL-GAP tembakau ini dapat meningkatkan produksi tembakau Gunungkidul sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani tembakau dan hasil cukai tembakau. (admin)