Apa itu Salmonella?
Salmonella adalah genus bakteri berbentuk batang yang termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae yang sering menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan manusia dan hewan yang menjadi dalang di balik kasus-kasus keracunan makanan. Infeksi Salmonella, atau salmonellosis, umumnya ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Meskipun ukurannya mikroskopis, dampaknya pada kesehatan manusia bisa sangat signifikan.
Sumber utama penularan Salmonella adalah makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Bakteri Salmonella dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan, terutama produk hewani seperti daging mentah atau kurang matang, telur mentah, unggas, produk susu yang tidak dipasteurisasi dan produk perairan jika dipanen dari air yang terkontaminasi. Selain itu, sayuran mentah dan buah-buahan yang tidak dicuci dengan benar dan air yang terkontaminasi juga dapat menjadi sumber infeksi.
Hewan seperti unggas, reptil, dan hewan ternak dapat membawa bakteri Salmonella. Kontak langsung dengan hewan atau kotorannya dapat meningkatkan risiko infeksi. Meskipun jarang terjadi, Salmonella juga bisa menular dari orang ke orang, terutama melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi.
Setelah masuk ke dalam tubuh melalui mulut, Salmonella akan menyerang usus dan menyebabkan peradangan. Hal ini memicu munculnya berbagai gejala yang mengganggu. Gejala infeksi Salmonella biasanya muncul dalam waktu 12 hingga 72 jam setelah terpapar bakteri. Gejala yang paling umum meliputi:
- Diare, tinja yang encer atau berdarah
- Demam, menyebabkan suhu tubuh meningkat
- Mual dan muntah
- Sakit perut, seperti: kram atau nyeri perut
- Sakit kepala
- Kelelahan
Pada sebagian besar kasus, gejala akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari. Namun, pada beberapa orang, terutama bayi, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi Salmonella dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Dehidrasi akibat dari diare yang parah
- Infeksi darah karena bakteri menyebar ke seluruh tubuh
- Infeksi pada organ lain, misalnya: infeksi pada saluran kemih
Pencegahan Infeksi Salmonella
Untuk mencegah infeksi Salmonella, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Memasak makanan hingga matang sempurna terutama daging, unggas, dan telur.
- Mencuci tangan secara teratur baik sebelum maupun sesudah mengolah makanan, serta setelah menggunakan toilet.
- Mencuci buah dan sayuran dengan bersih sebelum dikonsumsi.
- Menghindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang seperti sushi atau telur mentah.
- Memastikan produk susu yang dikonsumsi telah dipasteurisasi.
- Menjaga kebersihan dapur, membersihkan peralatan masak dan tempat penyimpanan makanan secara teratur.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala infeksi Salmonella, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, terutama jika mengalami diare yang parah, demam tinggi, atau gejala lainnya yang tidak kunjung membaik. Pada kebanyakan kasus, infeksi Salmonella dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, dokter mungkin akan memberikan antibiotik jika infeksi Anda tergolong parah atau jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. Selain itu, dokter juga akan memberikan terapi suportif untuk mengatasi gejala, seperti obat antidiare dan cairan infus untuk mencegah dehidrasi.
Kesimpulan
Salmonella adalah bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan yang dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat seperti: menerapkan kebiasaan hidup bersih, mengolah makanan dengan benar dan lain sebagainya, kita dapat meminimalkan risiko terinfeksi Salmonella dan menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Disusun oleh:
Agus Priambada, S.P. (Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda DPKP DIY)