Produk pangan segar asal tumbuhan merupakan pangan yang berasal dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau menjadi bahan baku pangan olahan yang mengalami pengolahan minimal dan tanpa penambahan Bahan Tambahan Pangan (BTP) kecuali pelilinan. Hal tersebut menjelaskan bahwa pangan segar asal tumbuhan cenderung dikonsumsi dalam rentang waktu yang singkat. Pada saat isolasi mandiri maupun kelompok seperti sekarang, perlu adanya upaya memperpanjang masa simpan pangan segar asal tumbuhan agar frekuensi belanja produk pangan segar asal tumbuhan untuk pemenuhan kebutuhan gizi dapat dikurangi. Hal ini sangat penting untuk mengurangi interaksi sosial yang tidak diperlukan.
Penerapan metode untuk memperpanjang masa simpan pangan segar asal tumbuhan juga memiliki beberapa kekurangan pada pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, pemilihan produk pangan segar asal tumbuhan yang kurang sempurna (salah satunya memilih pangan yang sudah mengalami pembusukan). Kedua, penggunaan beberapa macam bahan pengawet yang kurang tepat (penggunaan borax maupun formalin yang tidak seharusnya digunakan dalam pengawetan pangan segar asal tumbuhan). Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan yang cukup bagi konsumen tentang cara memperpanjang masa simpan pangan segar asal tumbuhan yang benar.
Berikut ini beberapa cara untuk memperpanjang masa simpan yang biasa dilakukan oleh industri produk pangan segar asal tumbuhan. Pertama, pengeringan produk. Metode ini dapat dilakukan dengan melakukan penjemuran dibawah sinar matahari secara langsung atau menggunakan bantuan alat pengering. Kedua, pendinginan produk. Ketiga, pembekuan produk. Keempat, sterilisasi. Metode ini menggunakan sinar uv (ultraviolet) selama beberapa detik untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada pangan segar asal tumbuhan. Kelima, pengemasan kedap udara (vacuum). Keenam, penggunaan lapisan lilin/pelilinan. Terakhir, penambahan zat kimia yang tepat dan sesuai ketentuan selain BTP, contohnya penambahan garam. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pelaku usaha industri dalam rangka memperpanjang masa simpan perlu diketahui konsumen agar mereka dapat menentukan perlakuan selanjutnya terhadap produk secara mandiri.
Upaya sederhana untuk memperpanjang masa simpan yang bisa dilakukan sendiri oleh konsumen pangan segar asal tumbuhan secara garis besar meliputi dua hal. Pertama, melanjutkan teknik pengawetan yang dilakukan oleh produsen. Dalam hal ini menempatkan produk pangan segar asal tumbuhan sesuai ketentuan yang disarankan oleh produsen, seperti produk kering di lingkungan kering, atau produk segar dan basah di cooling unit/freezer. Kedua, melakukan pengawetan mandiri. Pengawetan mandiri yang dapat dilakukan seperti pengeringan pangan segar asal tumbuhan sebelum penyimpanan (contoh : cabai, gabah), penambahan garam pada buah, pencelupan/blanching (proses perlakuan pemanasan awal yang dilakukan pada pangan segar asal tumbuhan sebelum mengalami proses pembekuan, pengeringan atau pengalengan) pada sayuran.
Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, upaya memperpanjang masa simpan produk pangan segar asal tumbuhan sangat diperlukan. Berbagai teknik maupun cara pengawetan dan penyimpanan bisa dilakukan masyarakat sesuai kondisi lingkungan masing-masing.
Penulis : Noer Hardyasti, S.P.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY