DPKP-DIY. Kamis (22/10) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY mengadakan kegiatan Temu Usaha Kacang Tanah dalam rangka pengawalan penguatan ekspor dan atau substitusi impor komoditas tanaman pangan yang bertempat di ruang Wijaya Kusuma lantai 2 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY. Kegiatan yang dilakukan pada masa pandemi ini telah menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan sebagainya..
Acara kali ini membahas mengenai kebijakan dan strategi dalam pengawalan peningkatan ekspor dan atau substitusi impor komoditas kacang tanah tahun 2020. Acara dibuka oleh Ir. Syam Arjayanti, M.P.A. selaku Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh empat narasumber dan sesi tanya jawab. Empat narasumber tersebut adalah M. Subroto, S.T.P. dari PT. Dua Kelinci yang tersambung melalui Aplikasi Zoom, Lia Widyassanti dari Mirota Kampus, Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc. dari Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, dan Dr. Ir. Rahima Kaliky, M.Si dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta.
M. Subroto, S.T.P. menyampaikan tentang prospek komoditas kacang tanah, yaitu pemenuhan konsumsi langsung masyarakat (rumah tangga dan umum), pemenuhan kebutuhan industri olahan kacang (dalam negeri dan ekspor), substitusi import kacang tanah, bibit dan lain-lain. Menurutnya, pemerintah layak memasukkan pengembangan kacang tanah menjadi salah satu program yang diprioritaskan pengembangannya ke depan dan sasaran akhir menuju swasembada kacang tanah di Indonesia. Selain itu, M. Subroto, S.T.P. juga menyampaikan beberapa tantangan utama pertanian kacang tanah serta tantangan industri kacang tanah di Indonesia.
Sedangkan Lia Widyassanti dari Mirota Kampus membahas mengenai kemitraan dan peluang komoditas kacang tanah di pasar retail. Beliau menyampaikan cara menembus pasar retail diantaranya yaitu produk harus berkualitas dan punya daya simpan lama, terdapat jaminan mutu produk, kontinuitas, memenuhi aturan dan disiplin pengiriman, serta memiliki kesepakatan yang jelas. Selanjutnya Aulia Ardhi, S.T.P., M.Sc menyampaikan tentang teknologi pengolahan kacang tanah dan Dr. Ir. Rahima Kaliky, M.Si membahas strategi pemasaran produk olahan kacang tanah seperti harus memiliki pesan kunci atau brand utama, segmen pasar, dan memanfaatkan media sosial. (admin)
Dalam acara Temu Usaha Kacang Tanah ini diharapkan produsen, pengumpul dan pengolah kacang tanah dapat bertemu dan saling berhubungan untuk membangun jejaring terkait dengan pemasaran produknya. Dihadirkannya beberapa narasumber yang ahli di bidangnya diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan membuka peluang pasar bagi petani, pengumpul dan pengolah kacang tanah di DIY. Dengan demikian, diadakannya acara ini diharapkan dapat mendukung peningkatan ekspor dan substitusi impor komoditas kacang tanah di wilayah DIY.