DPKP DIY. Rabu (2/2) dilaksanakan Panen Raya Jagung dengan Sistem Budidaya Sabuk Gunung di Bulak Salam, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. Acara ini dihadiri oleh Bupati Gunungkidul (H. Sunaryanta), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, BPKA DIY, Bappeda DIY, Paniradya Kaistimewan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup DIY, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Panewu Purwosari, Lurah Giritirto, BDH Panggang, BPP Purwosari, dan Anggota Gapoktan Tirto Makmur
Budidaya jagung dengan sistem sabuk gunung sebagai wujud penguatan jejaring kolaborasi antar gapoktan penyedia faktor produksi di hulu dengan Gapoktan Tirto Makmur sebagai pelaksana kegiatan di lahan tadah hujan dan di lokasi perbukitan. Panen Raya Jagung Sistem Budidaya Sabuk Gunung dilaksanakan di Bulak Salam, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul dengan demplot area seluas kurang lebih 25 hektar dan masa tanam Oktober-November 2021. Luas tanam jagung Kapanewon Purwosari tahun 2020 seluas 1.118 hektar dan luas tanam jagung Kapanewon Purwosari tahun 2021 seluas 1.259 hektar atau meningkat seluas 141 hektar.
Inovasi yang diterapkan dalam budidaya jagung dengan sistem sabuk gunung ini adalah penggunaan varietas jagung hibrida. Bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani melalui Dana Keistimewaan dan aspirasi dari petani setempat, menginginkan jagung bertongkol dua dengan ukuran biji lebih besar. Benih Jagung Hibrida Bisi-2 Super merupakan benih jagung kualitas unggul dimana dapat menghasilkan 2 tongkol dalam satu tanaman dan memiliki kemampuan adaptasi lingkungan yang sangat baik, sehingga dapat lebih menguntungkan petani.
Berdasarkan hasil ubinan diketahui bahwa rata- rata produksi jagung di Gapoktan Tirto Makmur 59,60 kuintal/hektar dengan target produktivitas rata-rata jagung untuk Kabupaten Gunungkidul tahun 2021 sebesar 56,67 kuintal/hektar. (Admin)
Dapat dibaca juga di: https://www.instagram.com/p/CZierjLvDz4/?utm_medium=share_sheet.