DPKP DIY. Antraks adalah salah satu penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bakteri tersebut sering menyerang hewan herbivora baik yang liar maupun yang jinak, tetapi juga dapat menjangkiti manusia karena terekspos hewan yang telah dijangkiti, jaringan hewan yang tertular, atau bisa juga spora antraks dalam kadar yang tinggi. Hingga saat ini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks (penularan antar manusia).
Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang hidup di dalam tanah, dan bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput (herbivora) seperti sapi, kambing, domba, dan kuda. Berdasar pada cara penularannya, antraks dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Antraks pencernaan: Antraks jenis ini dapat terjadi jika seseorang memakan daging hewan yang telah terinfeksi atau mati dikarenakan bakteri Bacillus anthracis, terutama daging yang dimasak kurang matang. Gejala antraks pencernaan umumnya muncul 1-7 hari setelah terpapar bakteri Bacillus anthracis.
- Antraks kulit: Antraks kulit dapat menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kult. Penularan terjadi Ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi antraks. Tetapi bisa saja terjadi penularan atau terinfeksi antraks dari hasil kontak dengan luka di kulit penderita antraks. Antraks kulit merupakan jenis antraks yang paling sering terjadi, tetapi antraks jenis ini tidak berbahaya. Gejala antraks kulit ini akan terlihat setelah 1-7 hati setelah terpapar.
- Antraks kulit: Antraks kulit dapat menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kult. Penularan terjadi Ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi antraks. Tetapi bisa saja terjadi penularan atau terinfeksi antraks dari hasil kontak dengan luka di kulit penderita antraks. Antraks kulit merupakan jenis antraks yang paling sering terjadi, tetapi antraks jenis ini tidak berbahaya. Gejala antraks kulit ini akan terlihat setelah 1-7 hati setelah terpapar.
Setidaknya ada 5 faktor yang dapat mengakibatkan meningkatnya resiko seseorang terinfeksi antraks, yaitu:
- Bekerja sebagai peneliti antraks di laboratorium,
- Beraktivitas di kawasan dengan kasus antraks tinggi,
- Memiliki profesi sebagai dokter hewan, khususnya yang menangani hewan ternak,
- Bekerja di tempat pengolahan kulit, bulu, atau daging hewan ternak, dan
- Memiliki profesi sebagai peternak ataupun pengurus hewan ternak. (admin)
Sumber gambar: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/