Dewasa ini kesadaran konsumen terkait kesehatan semakin meningkat. Beriringan dengan hal tersebut, pangan organik menjadi semakin digemari konsumen. Konsumen memiliki keyakinan dalam mengonsumsi pangan organik akan berdampak lebih baik bagi kesehatan dibandingkan dengan pangan yang diproduksi melalui pertanian konvensional (pangan konvensional).
Beberapa waktu terakhir sudah terdapat beberapa penelitian terkait dampak pangan organik terhadap kesehatan manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pangan organik lebih aman dari pangan konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasil penelitan yang mana pangan organik lebih banyak mengandung akan beberapa komponen sehat seperti polifenol dan memiliki konsentrasi pestisida dan kadmium (Cd) yang lebih rendah atau nol (Baranski et al., 2014). Diketahui sebanyak 72% dari penelitian (Benbrook et al., 2008) menunjukkan tingkat polifenol total yang lebih tinggi dalam pangan segar asal tumbuhan yang diproduksi secara organik dibandingkan dengan yang diproduksi secara konvensional (misalnya Carbonaro et al. 2002; Young et al., 2005; Abu Zahra et al., 2007).
Menurut meta-analisis yang dibuat oleh Benbrook et al. (2008) tanaman organik, dibandingkan dengan yang konvensional, juga mengandung zat yang lebih bermanfaat, seperti quercetin (menurut 87% penelitian), kaempferol (55%), vitamin C (63%), vitamin E (62%) dan fosfor (63%). Tanaman organik juga diketahui mengandung lebih banyak gula yang mungkin menjadi salah satu alasan kualitas sensorik yang lebih baik dari produk organik. Sebanyak 85% dari makalah yang diterbitkan (Benbrook et al., 2008) menunjukkan kandungan protein yang lebih rendah dalam pangan nabati organik dibandingkan pangan konvensional. Di sisi lain, Magkos et al. (2003) menggambarkan kualitas protein (diukur sebagai kandungan asam amino esensial) pada beberapa tanaman sereal dan sayuran organik lebih tinggi daripada yang diproduksi secara konvensional.
Dari aspek kandungan zat berbahaya, seperti nitrat, kandungannya ditemukan lebih rendah pada tanaman organik dibandingkan dengan tanaman konvensional menurut 83% penelitian yang diterbitkan sebelumnya (Abu-Zahra et al., 2007). Tanaman organik juga mengandung residu pestisida yang jauh lebih rendah (Baker et al., 2002) yang diketahui memberikan efek karsinogenik, mutagenik, neuro-destruktif, endokrin dan alergenik. Asumsinya, pangan nabati organik rata-rata menyajikan nutrisi yang lebih tinggi kualitas dan keamanan dalam hal senyawa yang telah diukur sebelumnya.
Karena adanya informasi tersebut menimbulkan kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi produk organik dan keminatan konsumen meningkat setiap tahun. Konsumen siap membayar harga yang lebih tinggi untuk produk organik karena mereka yakin makanan organik lebih sehat dan lebih ramah lingkungan.
Menurut salah satu penelitian yang mengevaluasi berbagai aspek gaya hidup konsumen pangan organik dan konvensional (Rembiaÿkowska et al., 2008), konsumen pangan organik dinilai kondisi kesehatannya secara signifikan lebih baik daripada konsumen pangan konvensional. Namun, selain pola makan dengan pangan organik, ada faktor gaya hidup lain yang mempengaruhi seperti pola gizi, aktivitas fisik, dan kondisi psikis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dukungan gaya hidup ekologis secara keseluruhan, termasuk konsumsi pangan organik, dapat mempengaruhi secara positif pola nutrisi dan penilaian kesehatan diri konsumen.
Daftar Pustaka
Abu-Zahra, T.R., Al-Ismail, K. & Shatat, F. 2007. Effect of organic and conventional systems on fruit quality of strawberry (fragaria x ananassa duch) grown under plastic house conditions in the Jordan Valley. Acta Hort. (ISHS) 741, 159–171.
Baker, B.P., Benbrook, Ch.M., Groth III, E. & Benbrook, K.L. 2002. Pesticide residues in conventional, IPM-grown and organic foods: Insights from three U.S. data sets. Food Addit. Contam. 19(5), 427–446.
Baranski, M., L. Rempelos, P. Iversen, and C. Leifert. 2017. Effects of organic food consumption on human health; the jury is still out! Food Nutr. Res. 61:1287333.
Benbrook, Ch., Zhao, X., Yanez, J., Davies, N. & Andrews, P. 2008. New Evidence Confirms the Nutritional Superiority of Plant-Based Organic Foods. State of Science Review. www.organic-center.org.
Carbonaro, M., Mattera, M., Nicoli, S., Bergamo, P. & Cappelloni, M. 2002. Modulation of antioxidant compounds in organic vs. conventional fruit (peach Prunus persica L., and pear Pyrus communis L.). J. Agric. Food Chem. 50(19), 9–11.
Rembiałkowska E., Kazimierczak R., Średnicka D., Bieńko K. & Bielska M. 2008. Different aspects of organic and conventional food consumers lifestyle. New Medicine 1, 16-19.
Sumber Gambar: www.google.com
Penulis: Ratriani Puspita Hastuti, S.T.P. (Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Pertama DIY)