DPKP DIY. Belum lama ini kita dikejutkan oleh informasi munculnya lagi penyakit antraks di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan sampai memakan korban jiwa.
Antraks adalah salah satu penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang hidup di dalam tanah, dan bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput (herbivora) seperti sapi, kambing, domba, dan kuda. Hingga saat ini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang mengidap antraks (penularan antar manusia).
Apa yang harus dilakukan ketika menemukan hewan ternak yang tiba-tiba sakit:
- Segera lapor pada petugas kesehatan hewan setempat,
- Jangan menyembelih hewan yang sakit apalagi mengkonsumsi daging hewan yang sakt,
- Belilah daging dari Rumah Potong Hewan yang bersertifikat,
- Olahlah daging dengan baik dan benar sebelum mengkonsumsinya.
Penyakit antraks pada manusia dapat disembuhkan bila terdeteksi sejak dini dengan mengenali gejalanya yaitu:
- Terdapat luka pada kulit yang berwarna hitam di atasnya disertai dengan benjolan keras disekeliling luka,
- Suhu tubuh tinggi disertai dengan sesak nafas atau bisa juga terjadi dengan nyeri dada,
- Rasa mual dan ingin muntah terutama bila berada di sekitar lingkungan dimana terdapat ternak yang mati mendadak,
- Bila ada kejadian tersebut segera bawa penderita ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera dapat dilakukan diagnosis dan diobati secara cepat dan tepat.
Beberapa langkah pencegahan untuk mencegah penularan antraks dari hewan ke manusia yaitu:
- Apabila memiliki luka terbuka, jangan sampai melakukan kontak dengan hewan yang sakit atau mati mendadak,
- Jangan konsumsi daging yang berwarna gelap, berlendir, dan mengeluarkan aroma anyir. Belilah daging yang berwarna merah segar, tidak berlendir, dan tidak mengeluarkan aroma anyir.
- Beli daging dari Rumah Potong Hewan yang telah memiliki sertifikat, (admin)
Sumber gambar: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/