Sejak dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 2002 dengan Surat Keputusan nomor 498/Kpts//TP.240/8/2002 Bawang Merah Tiron merupakan salah satu komoditas unggul di Kabupaten Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta, karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya tahan terhadap hujan dan aroma yang cukup menyengat, namun demikian seiirng dengan perkembangan waktu keberadaan bawang merah Tiron ini semakin tersisih dengan adanya berbagai bawang merah yang masuk di Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti Biru, Tajuk, Philipin dan Bima Brebes serta Crok Kuning yang dinilai memeiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan dengan bawang merah Tiron salah satunya adalah ukuran umbi yang lebih besar dan ini menjadikan bawang merah Tiron tersisihkan dan akhirnya menghilang dari peredaran karena konsumen lebih memilih bawang merah yang memiliki ukuran lebih besar dbandingkan dengan bawamng merah Tiron.
Kondisi ini mengingatkan kita kepada nasib yang dialami oleh Bawang Putih Lumbu Putih yang dilepas pada tahun 1988 dan lebih dulu menghilang dari peredaran beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan data sertifikasi yang ada BP3MBTP DIY terakhir kali Bawang Putih Lumbu Putih diajukan proses sertifikasinya adalah pada tahun 2009 dan setelah itu tidak lagi ada pengajuan sertifikasi untuk bawang putih Lumbu Putih ini. Sedangkan untuk bawang merah Tiron terakhir kali diajukan sertifikasi adalah pada tahun 2018, dan sejak itu belum ada lagi permohonan sertifikasi bawang merah Tiron ini. Kelompok Tani yang dulu masih mengajukan sertifikasi bawang merah Tiron ini adalah Kelompok Tani Malangan yang beralamatkan di Malangan Srigading Sanden Bantul.
Melihat kenyataan ini maka timbul petanyaan “ ada apa dengan perbawangan kita…” sehingga nasib bawang merah dan bawang putih yang kita lepas tidak mampu kita pertahankan menjadi komoditas dan varietas unggulan di wilayahnya sendiri. Pertanyaan ini mestinya menjadi Issue besar dan mendapatkan perhatian yang serius bagi pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Pemerintah Kabupaten sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengembangan Bawang Merah Tiron ini mengingat Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai institusi yang melepas Bawang Tiron tersebut dan memiliki tanggugjawab untuk mengembangkannya agar tidak punah.
Namun demikian tidak adil rasanya jika kita hanya menumpukan tanggung jawab ini kepada pemerintah, tetapi akan lebih bijak jika ini menjadi tangung jawab kita bersama dalam upaya untuk menjadikan bawang merah Tiron ini kembali berjaya dan digemari oleh petani dan konsumen bawang merah di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti yang terjadi diawal-awal dilepasnya bawang merah Tiron ini. Oleh karena itu perlu dicari solusi yang solutif dalam upaya mengatasi masalah ini yang pada akhirnya dapat kembali membangkitkan semangat para produsen benih bawang merah untuk melakukan sertifikasi bawang merah Tiron. Hal ini bisa diawali dengan melaksanakan koordinasi antara Pemerintah yang berwenang dengan pelaku usaha perbenihan bawang merah di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyusun strategi dan menemukan titik permasalahan yang menimpa bawang merah Tiron ini, sehingga dengan adanya koordinasi tersebut diharapkan akan ditemukan titik permasalahan yang menyebabkan bawang merah Tiron ini hilang dari pasaran, dan pada akhirnya nanti akan ditemukan solusi yang solutif yang kembali dapat mengangkat keberadaan bawang merah tersebut dan sekaligus menguntungkan berbagai pihak.
Selain dengan koordinasi tersebut dapat juga dilakukan dengan merencanakan sebuah program pengembangan bawang merah yang akan disuport oleh Pemerintah dengan persyaratan wialayah pengembangan adalah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bawang merah yang akan dikembangkan adalah bawang merah Tiron. Dan hasil dari panen bawang merah itu nantinya akan dipergunaan sebagai bahan baku produk olahan bawang merah yang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Jika program ini berhasil maka harapannya tidak saja mampu mengembalikan kejayaan bawang merah Tiron tetapi juga mampu membuka lapangan usaha baru yaitu produk olahan bawang merah.
Berdasarkan deskripsi varietas bawang merah Tiron ini memiliki keunggulan yaitu bisa bertahan ditanam di musim penghujan, dan umur yang cukup pendek yaitu 55 hari, Itulah gambaran tentang varietas Bawang Merah Tiron yang sangat sayang sekali bila komoditas ini harus hilang dari pasaran, mengingat perjuangannya dulu ketika akan melepas varietas ini, semoga tulisan ini mengingatkan kembali kepada kita tentang bawang merah tersebut, sehingga diharapkan akan kembali membangkitkan minat para petani dan konsumen bawang merah terhadap bawang merah Tiron ini.
Penulis : Ekawahyuaryana, SP. BPT Madya UPTD BPPPMBTP DIY