Budidaya tanaman sehat sebagai salah satu konsep dari prinsip PHT merupakan upaya yang dilakukan dalam berbudidaya tanaman dengan mengedepankan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk diaplikasikan. Adapun pengertian dari Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu konsepsi atau cara berpikir mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. Prinsip PHT terdiri dari 4 hal yaitu budidaya tanaman sehat, pelestarian musuh alami, pengamatan rutin dan petani sebagai ahli PHT.
Kelompok Tani Ngudi Raharjo, yang beralamat di Benyo, Desa Sendangsari Kapanewon Pajangan dipelopori oleh Bapak Daliman, sudah rutin selama kurang lebih 4 tahun terakhir menggunakan nutrisi organik sebagai pengganti dari pupuk kimia sintetis dalam budidaya padinya. Dengan demikian padi yang dihasilkan terbebas dari residu kimia sintetik. Bahan-bahan yang digunakan bersifat ramah lingkungan, antara lain sumber nitrogen diperoleh dari ikan lele, kalsium dan kalium didapatkan dari cangkang telur, tulang sapi dan juga brotowali. Untuk Sumber energi menggunakan gula aren. Selain itu, untuk mendukung masa pembungaan dan pembuahan nutrisi yang diberikan juga berasal dari bunga mawar, melati dan buah nanas. Adapun proses pembuatannya antara lain sebagai berikut :
Nutrisi Organik masa vegetatif
Bahan :
- 2 kg tulang sapi
- 2 kg kulit telur
- 2 kg brotowali
- 2 kg bonggol pisang
- 2 kg ikan lele
- 2 kg gula aren
- 3 L air sumur
Alat
- Toples kapasitas 5 L
- Pisau pencacah
- Telenan
- Kertas plano
- Karet gelang
Cara pembuatan :
- Cacah halus semua bahan
- Masukkan bahan yang telah dicacah dalam toples terpisah yang berisi air gula aren
- Tutup rapat dengan kertas planno dan karet gelang
- Letakkan pada tempat teduh terlindung dari sinar matahari langsung
- Fermentasikan selama kurang lebih selama 14 hari
Nutrisi Organik masa menjelang generatif
Bahan :
- 1 kg bunga (mawar, melati, jengger ayam, kertas, pepaya jantan)
- 1 kg buah nanas matang
Alat :
- Toples kapasitas 3 L
- Pisau pencacah
- Telenan
- Kertas plano
- Karet gelang
Cara Pembuatan :
- Cacah halus semua bahan
- Masukkan bahan yang telah dicacah dalam toples terpisah yang berisi air gula aren
- Tutup rapat dengan kertas planno dan karet gelang
- Letakkan pada tempat teduh terlindung dari sinar matahari langsung
- Fermentasikan selama kurang lebih selama 14 hari
Cara aplikasi :
Dalam 1 MT padi diperlukan 8 kali penyemprotan. Kurang lebih 6 kali saat vegetatif (<35 HST) dan 2 kali saat generatif (menjelang bunga dan buah). Cara aplikasi, campurkan nutrisi yang akan digunakan, setelah tercampur rata, encerkan kurang lebih 50 ml nutrisi dalam 14 L air. Nutrisi siap digunakan. Catatan penting, jangan gunakan nutrisi ketika bunga muncul.
Berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan, nutrisi vegetatif bermanfaat untuk memperpabanyak anakan dan menguatkan tanaman, sedangkan nutrisi generatif bermanfaat untuk memperbanyak, memperkuat malai dan menambah bobot gabah.
Pustaka :
Laksminiwati Prabaningrum, Tonny K. Moekasan,Witono Adiyoga, Nikardi Gunadi. 2015. Empat Prinsip Dasar Dalam Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (Pht). Https://Balitsa.Litbang.Pertanian.Go.Id/Ind/Index.Php/Berita-Terbaru/378-Empat-Prinsip-Dasar-Dalam-Penerapan-Pengendalian-Hama-Terpadu-Pht.Html
Penulis : Fitha Septi Haryati, S.P. (POPT Pertama)