Biji kakao merupakan bahan utama dalam pembuatan cokelat beserta produk turunannya. Permintaan terhadap produk turunan kakao senantiasa tinggi seiring dengan mendunianya panganan dan minuman berbahan cokelat. Selain itu, biji kakao juga dimanfaatkan dalam bidang kosmetik dan kesehatan. Ketersediaan kakao perlu dijaga kualitas maupun kuantitasnya, supaya permintaan pasar terhadap produk kakao dapat terpenuhi. Hal ini menjadi peluang bagi petani kakao di Indonesia sebagai negara terbesar kelima penghasil kakao (Shahbandeh, 2020). Kunci dari keberlanjutan produksi kakao adalah produktivitas tanaman dan kualitas biji kakao yang dihasilkan. Oleh karena itu, perawatan tanaman kakao merupakan inti dari strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi biji kakao.
Tanaman kakao termasuk ke dalam tanaman tahunan yang buahnya tumbuh melekat pada sisi cabang-cabangnya. Tanaman kakao bila dirawat dengan tepat, maka akan produktif hingga puluhan tahun. Selain menyokong jumlah produksi, tanaman kakao yang tetap produktif juga akan mengurangi biaya dan tenaga peremajaan tanaman. Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mempertahankan produktivitas tanaman kakao supaya bertahan lama di antaranya pemangkasan rutin dan berlanjut (pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaaan dan pemangkasan pemendekan kanopi), pemupukan tepat dosis dan tepat waktu, pengaturan lahan yang baik, serta pengendalian OPT secara terpadu (Ditjenbun, 2014).
Selain hal-hal tersebut, upaya yang bisa dilakukan untuk meremajakan tanaman kakao tua yang produksinya menurun adalah dengan pemotongan akar lateral (akar yang tumbuh ke samping/cabang akar tunggang). Beberapa petani telah mempraktekkan cara ini, salah satunya petani kakao di Patuk, Gunungkidul. Cara ini dinilai efektif menahan laju penurunan produktivitas tanaman kakao tua, terbukti dengan hasil panen buah kakao petani yang menerapkan cara ini tetap tinggi dengan kualitas biji yang baik. Hal ini bisa jadi dikarenakan efek pemotongan akar (peremajaan akar) yang menyebabkan tumbuhnya ujung akar baru dan membuat akar lebih optimal menyerap unsur hara dan air, sehingga berpengaruh pada peningkatan kemampuan berproduksi.
Penerapan teknik peremajaan akar pada tanaman kakao ini sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir musim kemarau. Cara ini diterapkan pada tanaman kakao tua yang produktivitasnya menurun. Akar yang dipotong merupakan akar lateral dan berdiameter kurang lebih 1 cm. Bagian yang dipotong adalah yang berjarak 50-100 cm dari batang pohon dan terletak di kedalaman sekitar 20 cm di bawah permukaan tanah. Petani dapat menggali tanah di lokasi tersebut dan memotong akar dengan pisau yang tajam dan bersih. Adapun jumlah akar yang dipotong maksimal 4 buah per tanaman. Setelah pemotongan, petani dianjurkan untuk memberi pupuk cair dengan cara infus pada bagian akar yang terpotong. Pupuk cair diencerkan dengan air dengan perbandingan 10 ml pupuk cair : 1 liter air. Pupuk yang digunakan sebaiknya yang memiliki kandungan lengkap dan lebih banyak kandungan nitrogen. Kandungan nitrogen dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman (Anonim, 2015).
Ditulis oleh: Sayyida Ikrima, S.P. (ASN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY)
Daftar Pustaka
Anonim. 2015. Remajakan Kakao dari Akar. <https://www.trubus-online.co.id/?s=akar+lateral>. Diakses pada 5 Oktober 2020.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2014. Pedoman Teknis Budidaya Kakao yang Baik (Good Agriculture Practices/GAP on Cocoa). Jakarta: Kementerian Pertanian.
Shahbandeh, M., 2020. Cocoa production by country 2018/19 & 2019/2020. <https://www.statista.com/statistics/263855/cocoa-bean-production-worldwide-by-region/>. Diakses pada 5 Oktober 2020
Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=cacao+crop+future+agriculture+org&tbm=isch&ved=2ahUKEwj8iN3IyKTsAhVclUsFHdQrC4cQ2-cCegQIABAC&oq=cacao+crop+future+agriculture+org&gs_lcp=ChJtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1pbWcQAzoECAAQHjoECB4QCjoECCEQClCVjwFY5r0BYMzAAWgCcAB4AIABkwGIAekXkgEEMi4yM5gBAKABAcABAQ&sclient=mobile-gws-wiz-img&ei=UMx-X_ygHtyqrtoP1NesuAg&bih=775&biw=412&client=ms-android-samsung-ga-rev1&prmd=isnv&safe=strict#imgrc=hZ7OZnqB0HjgAM