Diterjemahkan Oleh: Sumarsono, S.Pt - PMHP Muda, NIP: 197303051998031006. Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta
Studi keamanan makanan konsumen rumah tangga di Trinidad, Hindia Barat
Marsha Surujlal dan Neela Badrie Departemen Produksi Pangan, Fakultas Sains dan Pertanian, Universitas Hindia Barat, St. Augustine, Republik Trinidad dan Tobago, Hindia BaratÂ
ABSTRAK: Telah ada sedikit penelitian tentang pengetahuan keamanan makanan, persepsi dan praktik penanganan makanan di rumah-rumah di Trinidad, Hindia Barat. Pertanyaan diajukan tentang karakteristik demografis 84 responden, pelaporan penyakit yang ditularkan melalui makanan, praktik mencuci tangan, pembelian makanan, pemisahan makanan mentah dan makanan yang dimasak, memasak makanan, pencairan dan pendinginan makanan, dan konsumsi telur mentah. Studi ini menemukan 52,4% konsumen pernah mengalami beberapa bentuk penyakit bawaan makanan dengan gejala utama muntah dan diare (48,8%). Dari mereka yang pernah mengalami penyakit bawaan makanan, hanya 23,8% yang mencari perawatan medis. Jika makanan ditemukan rusak atau terkontaminasi, sebagian besar konsumen (69,0%) gagal melapor ke pihak berwenang terkait. Sebagian besar responden mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyiapkan makanan (88,1%), setelah menggunakan fasilitas toilet 92,9% dan setelah menangani makanan mentah atau benda yang terkontaminasi (84,5%). Minoritas responden (4,8%) membeli makanan dari vendor yang tidak menampilkan tanda makanan, sementara beberapa (35,7%) 'kadang-kadang' membeli makanan. Ketika konsumen ditanya apakah mereka melihat label makanan dan tanggal kadaluwarsa sebelum membeli makanan, 61,9% menjawab dengan persetujuan, sementara 33,3% menunjukkan 'kadang-kadang'. Beberapa (16,7%) konsumen tidak memisahkan makanan yang dimasak atau siap makan dari makanan mentah. . Sebagian besar konsumen mencuci sayuran (97,6%) dan daging (91,7%) sebelum disajikan atau dimasak. Beberapa konsumen (45,2%) mencairkan makanan beku pada suhu kamar, sementara yang lain (33,3%) melakukannya 'kadang-kadang'. Meskipun penelitian ini memiliki ukuran sampel yang terbatas, penelitian ini menekankan perlunya pendidikan keamanan pangan publik kepada konsumen. Kata kunci: Trinidad, Hindia Barat, konsumen, pengetahuan keamanan pangan, praktik penanganan makanan, pendidikan publik
Selengkapnya dapat di DOWNLOAD DI SINI